Ada Pelagi Di Hatiku

Sabtu, 26 Januari 2013

“ Kulihat pelangi muncul setelah hujan turun sore itu. Pelangi dengan spectrum warna yang beraneka, merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu. Dan semua warna itu kini menyatu dalam satu formasi dengan begitu indahnya. Kau tahu, pelangi terbentuk saat cahaya matahari melewati butiran-butiran air setelah  hujan turun. Tapi pelangi satu ini beda. Bukan hanya pagi, siang atau sore saat mentari masih setia menyinari bumi ini. Tapi kala malam  datang,  pelangi itu  tetap tampak di mataku, bahkan lebih jelas saat kulihat dari dalam hatiku…”



15 Januari 2013, 19.05 WIB.

Hujan tiada henti mengguyur bumi hari ini, bahkan sampai malam pun rintikan airnya masih kurasa membasahi hampir seluruh tubuh. Udara yang mencekam menambah dinginnya suasana malam. Tapi itu tidak berlaku pada hatiku. Rasa hangat penuh dengan keceriaan yang kurasa, mencairkan semua kegundahan yang ada. Kau tau mengapa? Ya, mungkin karena pelangi itu…

Benar kata orang, perbedaan itu rahmat, perbedaan itu indah. Memang benar, itulah yang kurasa. Pelangi itu indah karena perbedaan warnanya. Tiap warna memberikan arti dan kesan yang berbeda. Dan warna itu tercipta dengan makna yang berbeda. Begitu pula dengan pelangi yang kupunya. Pelangi yang mewarnai wajah murung ini dengan warna-warna indahnya.  Pelangi yang menghiasi hari-hariku dengan perbedaan warnanya.

Pelangi itu tak lain adalah mereka, sahabat-sahabat terbaikku yang kupunya saat ini. Dengan perbedaan sifat , sikap dan karakter yang kami punya, justru itulah yang menjadikan kami berwarna. Perbedaan itulah yang membuat kami belajar untuk saling mengenal keajaiban mahluk Tuhan, perbedaan itulah yang membuat kami saling menghargai satu sama lain, dan perbedaan itulah yang mengajarkan kami bukan hanya untuk memberi tapi juga  menerima, baik itu kelebihan maupun kekurangan masing-masing.

Dan satu hal terpenting  adalah perbedaan itu yang telah membuat kami saling menjaga warna-warna itu agar selalu dalam keutuhan dan kebersamaan  yang tak tepisahkan, selalu dan selamanya…

 “ Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Nila, Ungu….That’s my Rainbow…..”

Pernah dengar kata pepatah yang menyatakan bahwa “ tak kenal maka tak sayang?” Kupikir itu benar dan satu hal yang perlu kita ingat, sebagai mahluk Tuhan kita diciptakan memang untuk saling mengenal. So now, sebelum kulanjutkan ceritanya, aku akan mencoba memperkenalkan warna-warna pelangi yang kupunya, one by one. MeJiKuHiBiNiU. Okay, let’s start from the first colour.

Merah. Kalau saja ada izin untuk memiliki hak paten warna ini, sudah barang tentu sahabatku yang bernama ‘‘Syifa Pratiwi’’ akan menjadi orang pertama yang mengacungkan tangan untuk mendaftarkan diri. Dia pernah bilang, jika ada yang menawarkan jutaan warna kepadanya, maka tak usah tunggu waktu lama, merah akan menjadi pilihannya. Baginya, merah itu warna paling cantik di dunia.

Hmm, sesuai dengan orangnya sih. Memang benar, dia adalah sahabat kami yang paling cantik di pelangi ini. Wajah seperti belesteran Indo-Koreanya yang putih, halus , bercahaya dan imut itu membuat para kaum adam di kantor kami larak – lirik ke arah dirinya. Dari sekedar becandain atau basa basi, pokonya banyak yang coba deketin untuk dapetin perhatiannya.

Unfortunatelly, tak ada satupun cowok di kantor kami yang berhasil merebut hatinya. Dan seringnya saat kita perlu negosiasi dalam hal apapun, Syifa-lah yang paling bisa kita andalkan. Contohnya saja, tiap kali kami perlu bantuan seseorang untuk ambil foto gadis-gadis narsis ini,  dia yang akan maju untuk mencari mangsa untuk kami semua.

Dimulai dari hitungan satu.., dua.., tiga.., pasti takkan ada yang menolaknya. Lucunya, walaupun gadis ini memiliki wajah seperti salah satu personel girl band Korea, dia justru salah satu orang di bumi ini yang kurang suka dengan orang Korea. Selain cantik, gadis ini juga memiliki jiwa pemberani . Baginya, selagi itu benar tak perlu ada hal yang perlu ditakuti di dunia ini.

Walau ada yang bilang sahabat kami ini sedikit terkesan jutek karena ucapannya yang kadang suka ceplas ceplos, tapi bagi kami yang lebih jauh mengenal dirinya , itu adalah sikap kejujuran dan apa adanya. Syifa itu memang bukan sosok gadis yang suka basa basi, baginya kejujuran memang harus diucapkan walaupun pahit, benar juga sih. Namun satu hal yang perlu diketahui, Syifa memiliki hati yang lembut dan penyayang. Dan itulah yang kami rasakan dan telah kami buktikan :).

Jingga. That’s mine. Rasanya kurang pas kalau aku harus menceritakan diriku sendiri terlebih dahulu. So, about me…akan diceritakan nanti ya, hehe.. :).

Kuning, pemilik warna ini adalah sahabat kami yang bernama ‘’Dede Riyanti‘’. Kuning itu identik dengan ceria dan lucu. Seperti tokoh kartun "Spongebob" yang identik dengan warna kuning, dia juga sering membuat kami tertawa. Ada-ada saja tingkahnya yang membuat kami terhibur. Rasanya kalau ada satu hari kami lewati tanpanya, jiwa humor kami sedikit menurun. Tapi jangan membayangkan wajahnya seperti spongebob yah, dia itu cantik natural.

Dia juga memiliki gaya has pada rambutnya yang selalu dikuncir kuda. Pembawaannya yang casual dan ngga ribet, membuat orang-orang nyaman di dekatnya. Sebenarnya, menurut kami dia itu lebih cocok dengan warna abu-abu yang cendrung netral . Contohnya saja, tiap kali ada sesuatu hal yang harus dipilih dan diputuskan, pasti dia akan cendrung ikut-ikut saja.

Bukan berarti dia itu kurang peduli dengan hal yang terjadi, tapi baginya lebih baik tidak terlalu ambil suara dan tidak terlalu memihak pada satu hal. Pernah kali suatu ketika kami menanyakan alasan mengapa jawabannya selalu ‘ ikut saja’, dan dia menjawab, “ lebih enak netral, seimbang , adil dan abu-abu, ngga hitam dan ngga putih ”, boleh juga tuh alasanya :).

Ohy, ada satu hal yang perlu diketahui, dia pernah melakukan pengakuan tentang  dirinya bahwa dia itu seseorang yang mudah marah tapi mudah baik lagi, itu pernah diucapkannya saat awal-awal persahabatan kami. Katanya biar kami tidak terlalu kaget kalau suatu hari nanti menghadapi sikapnya yang satu ini. So, sejak itulah kami menjulukinya “ gadis putih abu-abu “. Tapi, apapun warna yang melekat pada dirinya, bagi kami dia adalah sosok sahabat yang memberikan warna keceriaan bagi persahabatan ini.

Hijau, "Afrika Yuseni" alias Tika langsung menjatuhkan pilihan kepada warna ini saat pertama kali ada pertanyaan apa warna yang akan dipilih jika dia diibaratkan sebagai salah satu warna pelangi. Fresh, natural, cinta damai, dan tabah melambangkan aura tersebut dari warna ini. Memang benar, Tika itu selalu terlihat segar kapan dan di mana pun dia berada. Kebanyakan dari kita, kalau sudah mendekati jam pulang kantor pasti wajah sudah kunyel dan acak-acakan. Tapi hal itu tidak berlaku pada gadis kelahiran Palembang ini (sama seperti syifa yang dilahirkan dikota itu juga) ,  tidak tau mengapa wajahnya selalu segar dipandang mata. Ditambah dengan anugrah yang diberikan Tuhan kepadanya sebagai seorang anak yang dilahirkan dengan postur badan bak model ini, menambah waiting list yang ingin menjadi kekasihnya. Perlu diakui, hampir semua gadis-gadis yang berasal dari kota Pempek itu memiliki paras wajah yang cantik.  Namun satu hal yang paling kami suka dari dirinya adalah sosok nya yang tidak gampang marah. Makanya, Tika itu orang yang paling sering kami becandain, bukan berarti dia itu sebagai bahan ledekan, tapi dia itu lucu dan polos  tiap kali digodain, pasti dia merengut dan merengek seperti anak kecil dan. Tapi ya itu, dia itu susah untuk marah dan sudah pasti dia itu adalah seorang pemaaf.

Kalau laki-laki banyak yang suka dengannya, beda halnya dengan para wanita di tempat kerja kami. Ada beberapa yang sepertinya kurang suka dengan gadis ini. Dan alasannya mungkin rasa iri terhadapnya , asal tahu saja, sikapnya yang ramah, polos dan pemaaf ini membuat dirinya disayangi banyak orang. Dan itu pulalah yang membuat segelintir orang kurang suka dengannya.

Namun sesinis dan sekeras apapun perlakuan orang terhadapnya dia akan tetap sabar dan tabah. Bukan dengan perkataan dan sikap kasar yang akan diberikan kepada orang-orang yang telah bersikap sinis terhadapnya, melainkan senyum tulus yang mengambang dibibirnya akan membayar  semua rasa sakit hatinya. Hmm,, sungguh mulia yah sahabat kami ini :).

Biru.  Mau tak mau warna ini kita nobatkan untuk sahabat kami yang paling asik "Devinta Pratiwi". Sedikit pemaksaan sih, karena sebenarnya dia itu suka dengan warna Pink. Tapi ngga lucu kan kalau MeJiKuHiBiNiU berubah menjadi MeJiKuHiPiNiu, maaf ya Devile, he…he….:). Lagipula menurut kami, Devile biasa kami memanggilnya, memang pas rasanya dia mewakili warna biru di pelangi ini.

Kalian tahu langit biru di angkasa? langit biru itu dapat merangkul seluruh alam ini beserta isinya. Sama halnya dengan devile, dia juga bisa merangkul kami semua. Tiap kali ada masalah, dialah orang pertama yang selalu berusaha membuka topic permasalahannya. Dan kami memang selalu mempercayakan hal itu kepadanya. Walaupun usianya muda, namun sepertinya jiwa pemimpin memang melekat pada dirinya. Setiap ide yang digagasnya, jarang sekali kita menolaknya. Dia itu selalu memiliki rencana-rencanya yang tepat untuk acara – acara yang akan kami lakukan bersama. Selain jiwa pemimpinnya itu, Devile juga teman yang asik untuk berbagi cerita. Apapun topic yang ingin diceritakan , rasanya selalu saja nyambung kalau cerita dengannya.

Dan karena sifatnya yang supel and friendly, bukan hanya kami saja yang merasa nyaman dengannya, namun tidak sedikit juga para ‘Bos’ ditempat kami yang akrab dengannya.  Hmm...physicly, Devile itu keren. Baik dari pembawaan dirinya atau dari cara berpakaiannya. Dia punya gaya sendiri yang beda dengan gaya – gaya orang biasanya.

Kalau diperhatikan, stylenya itu agak K-Pop gitu, yang pasti dia punya gaya yang unik. Apapun penilaian orang tentang dirinya, dia tetap percaya diri dan santai . Ada pernah satu waktu saat beberapa orang menampakan sikap kurang suka terhadapnya , dia tidak pernah mau ambil pusing. Baginya jika kita menanggapi omongan orang – orang yang ngga jelas, itu sama halnya kita membuang-buang waktu.  “ Just take it easy, don’t worry be happy,” she said. Dan satu hal yang pasti, apapun penilaian orang-orang terhadapnya,  sekali lagi kami akui dan kami tegaskan, Devile itu keren. :).

Nila. Berhubung jumlah kami cuma ada enam orang, jadi Nila ini dijadikan warna pemersatu untuk kami semua. Kalau ditanya warna nila itu seperti apa, pasti banyak yang kurang tahu jawabannya. Karena warna ini memang warna yang agak susah untuk di deskripsikan. Aku jadi ingat ada kejadian lucu saat pertama kali  masing-masing kami memilih warna pelangi yang disukai.

Saat itu kami bingung warna nila itu seperti apa, dan akhirnya terjadilah perdebatan lucu tentang penjelasan warna ini. Ada yang bilang nila itu warna pink magenta, ada juga yang bilang nila itu warna silver, karena teringat warna ikan nila yang warnanya abu-abu silver ( he..he..ada-ada aja yah jawabannya ). Hmm..tapi apapun pendeskripsian tentang warna nila, bagi kami nila itu warna milik kami semua. Warna pemersatu, warna kebersamaan. :).

Ungu. Huufth….akhirnya sampai juga ke warna yang terakhir. Warna ungu yang sering kita sebut dengan warna janda ternyata mempunyai makna yang sangat baik. Ungu itu anggun. Ungu itu elegan. Dan secara psychology, Ungu itu memberikan efek ketenangan dan kesejukan. Dan warna itu milik Utha, lengkapnya "Hilda Oethari". Sosoknya yang tenang dan menyejukan itu membuat kami sering nempel-nempel sama dia. Ditambah dengan pipinya yang chubi membuat kami gemes sama dia.

Utha itu memang menggemaskan. Kayanya kalau dekat Utha itu bawaannya tenang tanpa huru hara. Diantara kami, Utha itu yang paling kalem. Bukan artinya dia itu pendiam, tapi lebih cendrung menghadapi sesuatu itu dengan tenang. Utha juga teman yang bijaksana, tiap kali ada pembahasan diantara kami yang mulai memanas, Uthalah orang yang selalu memberikan kesejukan dan memberikan saran-sarannya yang bijaksana.

Menurut kami, Utha itu memiliki jiwa keibuan. Bukan artinya Utha itu ibu-ibu, tapi sikap gadis manis berdarah Sunda inilah yang sering kali membuat kami merasa nyaman dan tenang. Dan yang pasti, Utha itu bukan orang yang suka neko-neko. Dia itu bagaikan air yang mengalir tenang dan menyejukkan. Selain itu, kelebihan lainnya, ia juga senang membuat kue. Tiap kali kami ingin membuat sesuatu, Uthalah yang paling update mencari info tentang menu itu di Internet.

Ohy, kita sering loh panggil dia dengan sebutan Oni Utha…Oni itu artinya kaka  perempuan dalam bahasa Korea. Maklum, dia itu salah satu penggemar artis dan film-film Korea ( sama kaya aku sih, he…he..). Pokoknya, jika ngga ada Utha , kami tidak akan menjadi sebuah pelangi yang Indah. Ungu, ‘U’ untuk Utha. Saranghae Oni ^.^ .

“ Langit tak selamanya cerah, laut tak selalu biru, and ‘life is never flat”

McD, 20.13 WIB

Hidup tanpa masalah itu bagaikan sayur tanpa garam, tanpa masalah kita tidak akan tahu bagaimana  belajar untuk bertahan dan menjadi pribadi yang kuat, tanpa masalah pula kita tidak akan tahu bagaimana cara mensyukuri nikmat Tuhan dengan apa yang kita miliki. Dan itulah yang kami hadapi saat ini. Warna yang biasa berbaris rapi sejajar, kini sedikit tergeser.

Sudah maklum jika ada saja suara-suara sumbang yang iri dengan keindahan pelangi yang kami miliki. Entah karena iri atau memang tidak suka, selalu saja ada yang mencoba mengusik dan merusak keutuhan kami dengan cara mengaduk-aduk salah satu warna yang kami punya. Ya benar, ada dua sahabat kami yang tengah diam-diaman, dan itu sudah pasti merusak keindahan pelangi kami. Entah apa penyebab pastinya, kami tidak akan membiarkan situasi itu berlarut apalagi kalau sampai menghancurkan pelangi yang selama ini kami jaga. Oleh sebab itu, malam ini kami memutuskan bertemu dan berusaha menyelesaikan permasalahan yang kami hadapi, as soon as possible.

Orang bijak berkata “sedia payung sebelum hujan“ , tapi buat kami “sedia nekat sebelum hujan” . Aneh yah, tapi memang itu yang kami lakukan.  Dengan kenekatan yang luar biasa, tanpa payung dan jas hujan, kami nekat menerobos derasnya air hujan yang turun membasahi bumi ini. Terasa sekali tetesan air hujan yang jatuh menerpa wajah kami dan seolah menusuk-nusuk  wajah. Tanpa disadari atau tidak, tubuh ini basah dan hampir kuyup. Sebenarnya bukan tanpa alasan kami melakukan hal setengah bodoh ini, tapi ada alasan penting dibalik itu semua. Dan itu hanya karena satu alasan , yaitu "menjaga keutuhan warna-warna kami agar tetap menjadi pelangi yang indah".

Setelah menempuh perjalanan menembus hujan dan dinginnya malam, sampailah kami ketempat yang selalu sedia menampung mahluk-mahluk Tuhan yang imut, cantik dan keren ini ( numpang narsis yah ^.^). Tempat ini memang 24 hours available, dan selalu penuh. Sebenarnya itulah alasan utama kami memilih tempat ini, karena rasanya tidak mungkin para pramuniaga mengenali kami jika faktanya kami hanya membeli sedikit menu di sini, maklum uang di dompet pas-pasan :), bukan karena kami terlalu irit dan pelit untuk mengeluarkan uang , satu hal yang perlu diketahui juga, status kami adalah para gadis yang sudah bekerja namun masih kuliah, dan itu artinya kami memang harus pintar dalam manajemen keuangan untuk kehidupan sehari-hari dan uang kuliah. Selain itu, ini juga merupakan salah satu misi untuk mencegah kami menjadi kaum wanita yang boros. Tahu sendiri kan wanita itu identik dengan istilah konsumtif, dan sebab itulah kami berusaha menghilangkan ‘status’ itu. ( ngeles aja ^.*) .

At least, dengan modal ‘Percaya Diri Tingkat Tinggi’ masuklah kami ke dalam. Fuiiiiihh…. tepat sekali, benar-benar penuh tempat ini. Kami baru tersadar saat lampu-lampu terang di dalam ruangan ini seolah menyorot ke arah kami dan pasang mata para pengunjung di sini  yang seolah berkata bahwa bentuk dan kondisi kami saat ini benar-benar parah. Eits, jangan langsung membayangkan parah yang berlebihan ya, ingat, separah apapun itu, kami tetap mahluk-mahluk Tuhan yang imut, cantik dan keren. Maka mulailah enam pasang mata ini mulai menjalar mencari keajaiban barangkali masih ada tempat yang kosong.

Dan memang benar, rezeki ngga kemana. Ada meja kosong di pojok sana. Rasanya pas sekali meja yang tersisa untuk kami itu. Ada enam buah kursi yang tersusun di sana, tiga – tiga saling berhadapan. Secara kebetulan atau tidak, jumlahnya pas dengan jumlah kami.  Setelah melewati beberapa meja ke tempat yang kami tuju, as usual, mulailah berebutan untuk menempati kursi-kursi itu. Walaupun jumlahnya pas, tapi rasanya kurang afdol kalau ga berebutan.

And Now, dengan tubuh basah dan rambut acak-acakan, kami sudah duduk manis dengan sangat manisnya. Sepertinya sekarang warna – warna pelangi itu hampir berantakan. Bukan berantakan arti kiasan , tapi kali ini kami memang benar-benar berantakan. Baju basah, wajah mulai putih pucat kedinginan, rambut dan kerudung kami juga lepek plus acak-acakan. Kalian pernah dengar istilah “ kucing kecebur?” Mungkin itulah istilah yang paling tepat untuk mendeskripsikan bentuk kami saat ini. Tapi jangan salah, senyum dan canda tawa yang selalu mengiringi pertemuan kami dapat membalikan semua fakta itu. Mungkin kata orang-orang,  saat itu kami adalah sekelompok dewi-dewi hujan yang baru turun dari langit dan terdampar di McD. (ha…ha…kayanya berlebihan ya? Whatever they said, we still be a beautiful rainbow ).

“ Tak ada rumah tanpa pintu, tak ada masalah tanpa jalan keluar.
Dan satu hal yang pasti, mencari siapa yang salah takkan menyelesaikan masalah.
Berdikusi dan kerjasama, maka kamu dan dia mampu selesaikan  segalanya.”

20.30 WIB

Seserius apapun masalah yang akan  dibahas, selalu saja dibuka dengan canda tawa. Hal-hal lucu sepertinya setia menemani tiap langkah perjalanan persahabatan kami. Seperti malam ini, salah satu dari kami membawa menu tambahan yang dibeli diluar tempat ini (sebenarnya tak ada larangan , tapi just suggest, jangan ditiru ya…^.^). Alasan utamanya yakni karena satu hal tadi, kami sedang tejebak dalam kondisi yang serba pas-pas an dan kami sedang melakukan program ‘Serba Hemat‘ di bulan ini. Tapi kami cukup tahu diri ko, dengan berbekal uang yang ada, kami memutuskan untuk membeli menu favorite.

Tidak sulit untuk menebak apa menu favorite kami, cari saja menu dengan harga di bawah Rp. 10.000, itu pasti jadi pilihan :D. Dan pilihan kami malam ini jatuh pada ‘Sunday Ice Cream’. Memang aneh, dingin-dingin minum es. “Yummiii…” lumeran Ice cream terasa begitu nikmat, rasa dinginnya berubah menjadi hangat karena kehangatan yang kami ciptakan. Walaupun murah yang penting meriah. Menu tambahan dari luarpun segera dibuka. Waw, Roti Cane coklat – keju menambah kelengkapan menu  yang siap untuk dijadikan bahan rebutan kami malam ini. Dan ‘perang’ itu pun dimulai. Perlu diketahui, kreasi dalam mencampurkan makanan pun biasa kami lakukan. Ada yang mencampurkan makanan itu dengan ice cream, ada yang pake saos, pokonya campur aduk yang penting seru. Jika dibayangkan, rasanya malam itu hanya milik kami. Kelebihan dari pelangi ini adalah kemampuannya merubah hal-hal biasa menjadi hal yang luar biasa.

“Hey gurls, sepertinya kita harus kembali ketujuan awal dh”, ucap Devile saat kami masih tengah sibuk ‘perang’ Roti.

“oh iya………….hampir lupa,” kami menjawab serempak.

“Hmm, iya nih, kayanya langsung bahas pokok permasalahan kita. Rasanya dari dua hari yang lalu ada sesuatu yang kurang enak aja di antara kita.  Walaupun malam ini kita kumpul dan becanda seperti sedia kala, tapi kalian pasti merasakan ada sesuatu yang mengganjalkan? Dan itu karena adanya kesalahpahaman yang terjadi antara dua dari kita“. Utha mulai membantu membuka topik dan to do point dengan permasalahan kami.

Hening...


Hening...


2 menit berlalu…


Memang iya sih, sejak dua hari yang lalu tiba-tiba saja makan siang yang biasa kami lakukan bersama terasa kurang berwarna. Dan perkumpulan singkat yang biasa kami lakukan saat break time di kantor pun terasa ada yang kurang. Yang bukan dan tak lain adalah karena ketidaklengkapan warna di kebersamaan kami. Dan malam ini, saat salah satu di antara kami mencoba membuka wacana itu yang ada malah keheningan. 

“Teman-teman, malam ini kita sudah berkumpul disini, kita juga sudah tentu tahu tujuan utama kita kesini adalah untuk menjaga keutuhan pelangi yang selama ini kita jaga. Jangan sampai kenekatan kita malam ini jadi sia-sia. Lagipula engga enakkan kalau masih ada yang diem-dieman di antara kita”. Lanjut Devile dengan gaya khasnya.

Dan akhirnya kami mulai mencoba memecahkan permasalahan dan mulai mencari penyebab kesalahpahaman yang terjadi diantara dua sahabat kami ini. Setelah saling mencoba berterus terang mengungkap masalah yang terjadi diantara mereka dengan penuh keterbukaan, akhirnya kami tahu sumber masalah dari semua ini. Ternyata ada yang mencoba mengadu domba salah satu di antara kami. Itulah fungsinya keterbukaan, kesalahpahaman yang terjadi akhirnya bisa diselesaikan. Dua sahabat kami pun akhirnya bisa menerima kesalahan satu sama lain dan mengerti atas apa yang telah terjadi di antara mereka berdua. 

Malam sudah semakin larut, satu persatu pengunjung pun sudah mulai meninggalkan tempat ini, dan itu artinya kami harus segera beranjak dan pulang. Setelah permasalahan kami selesai, rasanya hati dan jiwa ini terasa enteng. Tak ada lagi judulnya diem-dieman or sinis-sinisan. Sejak saat itu kami berjanji untuk tidak terlalu mudah termakan omongan orang yang terkadang justru dapat membuat perpecahan diantara kami. Dan yang paling penting setelah kejadian ini adalah rasa saling percaya dan menjaga satu sama lain dapat membuat keutuhan pelangi kami semakin kuat dan indah.

C’mon Gurls, It’s time for going home………….!!!

“Hidup ini adalah warna warni yang terlakar pada kanvas, walaupun tidak cantik ia tetap mempunyai sejuta warna.. Seperti pelangiku, tiap warnanya memiliki jutaan makna…”

Bed room, 23.32 WIB

Hidup tanpa warna bagaikan kanvas putih tanpa nyawa. Tak hidup dan tak bermakna. Dan sekali lagi, warna-warna itu adalah mereka. Sahabat-sahabat yang selalu  menemaniku saat tak ada lagi yang setia, mereka yang selalu percaya saat tak ada lagi yang bisa dipercaya, mereka pula yang selalu ada saat rasa sepi ini mulai melanda. Malam ini, masih di tengah derasnya hujan, terekam tiap memory yang telah kami lalui bersama. Dan sejenak aku berfikir bagaimana jika hidupku tanpa mereka. Rasanya hidup ini akan hambar dan tak berselera.

Bukan berarti hidupku sangat bergantung kepada mereka, melainkan kehadiran mereka yang selalu memberikan semangat itulah yang akan  lebih memudahkanku untuk meraih cita-cita dan impianku yang sedari dulu telah kugantung setinggi langit. Mereka memang bukan saudara kandungku, mereka tidak pula sedarah denganku, tapi bagiku, mereka adalah keluargaku. Disadari atau tidak, mereka ada dalam tiap potongan-potongan kisah hidupku. Keceriaan dan kesedihan yang telah kami lalui bersama memiliki jutaan cerita yang mungkin takkan kusanggupi untuk ditulis semua di atas kertas putih ini.

Ohy, refers to Jingga. Hampir lupa janjiku untuk menceritakan  tentang apa arti dari warna Jingga dalam pelangi ini. Sebenarnya kurang seru kalau aku harus menceritakan siapa diriku sendiri. Karena Jingga itu milikku. Nanti yang ada malah terkesan sombong dan kePeDean ( he..he…). Tapi yang pasti, aku suka warna Jingga. Menurutku Jingga itu warna yang ceria , semangat dan hangat. Aku pilih warna ini karena harapanku untuk bisa memberikan keceriaan dan kehangatan untuk sahabat-sahabat yang selama ini telah berjasa dalam mewarnai hidupku. Aku ingin kehadiranku juga dapat berarti bagi mereka. Jujur, sebenarnya aku adalah orang yang terakhir yang bergabung dalam pelangi ini. Aku selalu berharap semoga kehadiranku bisa bermanfaat bagi mereka semua. 

Apalagi yah, sepertinya tak banyak yang perlu kuceritakan tentang siapa diriku. Karena pada dasarnya, tujuan dari sepenggal cerita ini adalah karena aku ingin menunjukan kepada dunia, bahwa aku memiliki sahabat-sahabat luar biasa yang telah dikirim Tuhan kepadaku. 

Dan malam ini, sebelum kuterlelap dalam tidurku, kuselipkan salah satu doaku untuk mereka,

Tuhan…terimakasih telah mengirim mereka dalam kehidupanku, jaga dan lindungi sahabat-sahabat yang kusayangi ini, selalu dan selamanya….. ” Dan satu hal yang ingin ku ucapkan….. “ Aku sayang kalian….”  :)

Gurls, terimakasih telah menjadi pelangi di hatiku… :).


So tell that someone that you love
Just what you're thinking of
If tomorrow never comes…
( if tomorrow never comes – Ronan Keating )




26 January 2013, Rainy~

Follow my twitter @Hottt3ChocolatePowered by @Im_greys | All Rights Reserved

*Pesan Rainy~ : Terimakasih telah singgah dan membaca artikel di blog ini, kalau sobat blogger suka sama tulisan ini share ya ke teman-teman yang lain ^_*

0 komentar:

Posting Komentar