November Ends Story

Sabtu, 15 Desember 2012
Saat itu 28 November 2012, dua hari lagi November akan berakhir tapi kupikir ini bukan akhir, tapi awal dari sepenggal kisah perjalan hatiku diakhir bulan November.

Hmm, malam yang terasa cerah walau tanpa kerlipan bintang diatas sana, hanya cahaya rembulan yang menyembul dibalik awan berusaha untuk menerangi gelapnya malam. Namun mengapa suasana terasa cerah? Apa karena perasaanku malam ini? Yah…mungkin…tapi sebenarnya aku juga heran darimana datangnya perasaan itu….

Excelso…itu tempat favorite ku, bisa dibilang itu sebuah Café atau tepatnya kedai kopi . Bangunan itu terdiri dari dua lantai. Setting dan interior designnya yang chic and simple membuatku selalu merasa nyaman berada disini. 

Ditambah dengan penataan lampu – lampu cantik dan sedikit temaram membuat suasana disini terasa semakin hangat ditengah dinginnya malam. Dan disitulah aku malam ini…tempat yang selalu memberikanku perasaan tenang dan memunculkan ide-ide briliantku …hahaha..sedikit lebay sih…tapi yah…memang itulah kenyataannya…

Seperti malam ini..seperti biasa, disaatku mulai jenuh dan penat dengan segala urusan yang terjadi diruang kerjaku, aku selalu mencoba meleburkan semua itu dengan menghabiskan seperempat malamku disini….walau hanya sekedar ditemani dengan menu favorite ku…Chocolate Chip Frappio.

Setelah menempuh perjalanan 30 menit dari kantor, kini sampailah aku ditempat yang kutuju. Dipintu depan, terlihat sang pramuniaga sudah menyambutku dengan senyum khas yang selalu ditebarkan tiap ada yang datang kesini. Kubalas dengan senyum terbaikku malam ini  sambil kuikuti langkah kaki yang membawa ke singgasana kesukaanku…kupilih tempat duduk dilantai dua,.walau harus naik tangga, namun…tidak membuatku merasa berat, tapi justru ringan dan riang..

Langsung saja kujatuhkan tubuh ini disofa, "fuuuuiiiiiih.... serasa beban hari ini sedikit demi sedikit menguap…sengaja memang kupilih posisi ini, karena dari sini dari balik kacanya aku bisa melihat pemandangan diluar sana,,, paduan cahaya bulan dengan lampu lampu jalan yang temaram sehingga membuatku sejenak berkhayal...andai saja ada yang menemaniku malam ini….indah sekali rasanya…

" Permisi…"
Ups...tiba-tiba buyar semua khayalanku…ternyata seorang pramuniaga ingin menawarkan menu apa yang akan kupesan malam ini…hahaha…aku jadi malu, pasti pramunaiga itu akan berpikir kalau aku sedang kasmaran karena ekspresiku yang sedang senyum senyum sendiri dan cukup kaget saat dia datang menawarkan menunya kepadaku…
Namun disaat yang sama, hal itu tidak membuyarkan pandanganku ..karena, tiba-tiba saja ada seseorang lain yang datang seolah menghapiriku…dia tersenyum padaku…senyum yang hangat dan familiar, senyum yang kini membawaku kepada lamunan dua tahun silam….

**********^_^**********

Juni 2010....
Hari itu, tepatnya aku juga lupa tanggal berapa…tapi satu hal yang tidak akan pernah kulupa adalah senyum yang sampai saat ini masih kukenang.. siang itu seperti biasa terasa  hampir sangat membosankan dengan semua rutinitas pekerjaan yang ada, dan untuk melawan semua rasa itu selalu ku putar lagu-lagu favoritku. 

Namun saat kumulai terhanyut dalam senandung lagu yang sedang kunyanyikan, tiba – tiba ada yang datang keruanganku…ternyata sedang ada karyawan baru hari ini, budaya ditempat kerja kami tiap kali ada yang baru selalu diperkenalkan kepada staf - staf lain dan saat itu dia memperkenalkan namanya padaku..

"Grey…" ucapnya ..diiringi dengan senyum kecilnya..lalu aku pun menjawab.."Rain…"

Ohy, dari awal cerita ini aku lupa memberitahukan namaku sendiri…?
Namaku Rain , tepatnya Rainy Latifa Yusuf, kata mama Rainy itu diambil karena saat kulahir hujan menemani proses kehadiranku didunia ini, Latifa…kata ayah itu bahasa arab, yang artinya lemah lembut, mungkin beliau ingin memiliki anak yang lembut dalam tutur kata dan sikapnya, walaupun aku belum merasa seperti itu…he…he…dan Yusuf, itu adalah nama ayahku. Dan berakhirlah singkat cerita tentang filosofi asal muasal namaku.

Kembali pada siang itu, aku sungguh menyesali kebodohanku. Mengapa tiba-tiba aku merasa kikuk dan mati gaya. Biasanya tiap kali ada yang memperkenalkan diri kepadaku, dengan ceria aku akan memberikan respon yang semangat seperti biasanya, alih alih mengucapkan "senang bertemu denganmu".. atau basa basi seputar kalimah perkenalan, malah tidak ada sepatah katapun yang keluar dari bibirku, rasanya lidahku kelu…tak tahu mengapa…hanya kesunyian dan ketenangan sesaat yang kurasa saat kulihat senyumnya…
Jujur, tiap kali ingat itu aku benar benar merasa malu, sepertinya ada yang hilang dari sosok asliku, kata teman teman dikantor,  bisa dibilang aku ini tipe gadis yang cukup ceria, dengan senyum yang selalu menemani tiap langkahku, hehehe..bukan maksudku untuk TP ( tebar pesona ), tapi aku hanya ingin menebarkan aura positif disekelilingku.

Toh senyum itu ibadah, dan gratis pula, hehehe…sebenarnya ada alasan lain mengapa aku senang sekali tersenyum untuk orang-orang disekitarku…kata ayah jika ingin orang baik dengan kita maka baiklah dengan orang tersebut, jika ingin dihargai orang maka terlebih dahulu hargailah oranglain  …dan salah satu modal awal untuk bisa berbuat baik dan dihargai adalah dengan senyuman, itu langkah yang sederhana namun akan memberikan efek yang cukup besar dan baik untuk membangun sebuah hubungan yang sehat di tempat kerja kita.

Kalian boleh saja tidak setuju dengan alasanku, ingat, itu hanya pendapat loh.. karena tiap orang pasti punya alasannya masing masing untuk tersenyum, dan jika ingin lebih jelas lagi masalah’ senyum’ ada 1033 alasan mengapa kita tersenyum . ( read buku : 1033 alasan mengapa kita tersenyum) Intermezo….^.*)

Duh…ko jd bahas senyum yah…, tapi ya ada benarnya juga sih….karena senyum itu dan selalu senyum itu yang membawa aku untuk berani menuliskan sepenggal kisah perjalanan hati ini…

"Tatkala dunia ini dan manusia yang menghuninya membuat diri kita kewalahan, ketika hidup kita terasa menyakitkan atau bahkan teramat membosankan, kita perlu diingatkan akan hal-hal aneh dan menakjubkan. Hal-hal itulah yang membuat kita tersenyum, dan senyum inilah yang membuat kita terus hidup." ( Elizabeth Dutton )

Excelso, 28 November 2012...

Ya Tuhan…dan kini dia ada dihadapanku, tepat di depan mataku….
Apa ini mimpi? atau kah halusinasiku yang telalu tinggi?apa mungkin khayalanku yang belum selesai???
Bukan, ini bukan mimpi, bukan halusinasi, dan bukan pula khayalan…ini kenyataan…dan dia benar ada didekatku saat ini….

Rasanya baru saja aku masuk dalam kenanganku dua tahun silam, tapi kini …..
Unbelieveble...

Jika digambarkan bagaimana bentuk perasaanku saat ini... rasanya lukisan Affandi yang terkenal ekspresionis itu pun tidak akan berhasil untuk menggambarkan ekspresiku detik ini. Antara senang, sedih, heran, ragu semuanya menjadi satu, pasti kalian juga bingung bagaimana gambar dari ekspresi yang campur aduk itu...

Senang , karena dia benar ada dihadapanku…sedih karena aku takut ini hanya sesaat, heran karena bingung mengapa bisa dia ada disini, dan ragu...apa dia benar – benar ada disini, tersenyum dan...
"Hai rain, apa kabar?" Tanyanya kepadaku…"Hai Grey...baik….kamu sendiri?" jawabku...hmm...rasanya benar-benar tak tau harus berbuat apa, senang, terkejut, dan rasanya badan ini seperti mematung.
"Baik juga..." jawabnya plus senyum yang seolah menyapaku...

Dan untuk sesaat, hanya diam, diam, dan hanya diam yang ada, karna sepertinya sejenak pikiranku berhenti, sampai-sampai aku lupa mempersilahkannya untuk duduk. "Ohya, silahkan duduk...ngomong-ngomong ko bisa kebetulan kesini yah?" tanyaku sambil berusaha untuk memecahkan kesunyian...Hmm...dari jawabannya ternyata, dia sering kesini dan ini memang tempat favoritenya. 

Sejenak aku berfikir, bagaimana bisa aku baru bertemunya malam ini. At least...Dimulai dari percakapan sederhana itu, akhirnya aku dan dia terhanyut dalam pembicaraan seputar pekerjaan, kegiatan , dan hobi.
Dan saat ini , kami sedang mengutak-atik laptop yang ada dihadapanku, kebetulan aku sedang belajar untuk membuat Blog, dan dia memang ahli dibidangnya, maka berlanjutlah kebersamaan kami disana sampai jam menunjukan pukul 21:39.

Tak terasa begitu cepat waktu berlalu, rasanya ingin kuhancurkan saja jam dinding yang terpasang disudut ruangan, tapi kuurungkan niat bodoh itu, karena tetap saja jam tanganku terus berdetak... (sayang kalau harus kuhancurkan juga jam tangan ini) he...he...

Huuufth...malam semakin kelam, udara terasa semakin dingin, dan waktupun menunjukan saatnya aku harus pulang, Ya Tuhan...haruskah aku mengakhiri kebersamaan ini...? Aku takut kehendakmu tidak mengizinkan aku untuk bertemu dengannya lagi dalam suasana seperti ini...walaupun sebenarnya kami kadang bertemu dikantor dengan sekedar papasan, tapi aku dan dia tidak punya kesempatan yang banyak untuk mengobrol seperti saat ini. maklum kita kan harus professional...apa hubungannya yah? he...he...
"Tiiit…tiiit…tiiit…." Hmm...ada pesan masuk dari handphoneku...Ku ambil handphone yang ada didalam tas, dan kubuka pesan. Ternyata dari ayah. Dari sms yang kubaca, tandanya aku memang harus segera pulang, dan sepertinya dia bisa membaca air muka ku". Hmm sudah malam...nanti dicari orangtuangnya loh... ucapnya sambil memberesakan tasnya. "iya nih, ayah sms aku" jawabku setengah hati dengan raut penyesalan, menyesal karena mengapa rasanya cepat sekali waktu berlalu. Ya sudah, daripada nanti orangtua kamu khawatir", "lagipula kurang baik kalau wanita pulang larut malam, dan ga aman" Ucapnya lembut.
"he..he..he..iya benar"  jawabku sambil senyum-senyum ga jelas sambil memasukkan barang-barang ku kedalam tas. "Ohy, kamu pulang sama siapa?" "sendiri...", "hmmm..., kalau kamu ngga keberatan, biar aku antar saja... kalau malam begini kurang aman rasanya kalau kamu pulang sendiri...", senang sekali rasanya..., dia mau mengantarku pulang..., it’s first time !

Tanpa ragu, langsung ku iyakan saja tawarannya..he..he.. "Boleh..........”^.*. Tadinya aku mau basa basi dulu untuk tidak langsung mengiyakan tawarannya, tapi kupikir, aku tidak mau ambil resiko kalau kalau dia tidak mengerti arti dari "basa-basi"ku...dan lagi pula aku juga bingung sebenarnya kalau harus pulang sendiri semalam ini.

Saat aku akan beranjak dari sofa, tiba-tiba saja.... "ohy Rain, sebenarnya ada yang ingin kubicarakan sama kamu..." ucapnya sambil menundukan kepalanya", "Ada apa Grey...bicara saja..." jawabku sambil mengikuti tingkahnya dengan menundukan kepala ini... "hmmmm...sebenarnya aku....". Dia mulai mengangkat kepalanya dan meghadapakan pandangannya kearahku... ya Tuhan... ada apa denganku???

Dengan perasaan yang tak  menentu saat itu, aku hanya mencoba menenangkan perasaanku yang mulai terasa tak tenang, detak jantung ini terasa tak seirama lagi...berdetak lebih cepat dari biasanya, dan saatku mencoba untuk mengangkat kepala ini dan mengarahkan pandanganku kepadanya, kulihat air mukanya pun tiba-tiba berubah, dan sekarang kami saling menatap satu sama lain...dan tiba- tiba....

"Permisi mba, kita akan tutup 5 menit lagi..."

Seorang pramuniaga datang kearah kami dan memberitahukan bahwa café ini akan tutup, dan saatku lihat sekelilingku, memang ternyata kami pengunjung terakhir malam ini... Dan dengan terpaksa, kami memang harus pergi... Saat diparkiran, tidak ada percakapan yang berlanjut, hanya diam seribu bahasa. Sebenarnya aku juga bingung apa yang harus kumulai untuk mencairkan suasana ini. Sejak dia tidak jadi memberitahukan apa yang ingin diucapkannya didalam tadi, memang suasana jadi beku sesaat...

Hmm...aku jadi sedikit kesal dengan pramuniaga itu... Aku kan jadi penasaran..., dalam kediaman itu, pikiranku menebak-nebak kira-kira apa yah yang ingin dia ucapkan kepadaku….
Saatku sibuk dengan sesuatu yang sedang kupikrkan, "Rain..." "Rain...?" "Jadi aku antar kan?"
Ternyata sudah dua kali dia memanggilku, huuuufthhh.... aku jadi malu, jangan – jangan dia tau apa yang ada di pikiranku karena aku bengong tak jelas sampai-sampai dia harus memanggilku dua kali. "Ohy,  kenapa?" jawabku kikuk dengan senyum cengengesan... "Kamu jadi mau aku antar pulang kan?" tanyanya dengan ketawa yang sedikit tertahan. Jadi malu aku rasanya. "Sudah malam, ayo kita pulang" ajaknya...

Suasana kembali membeku saat diperjalanan. Kucoba saja mencairkannya dengan menanyakan seputar keluarganya. Dan ternyata cukup berhasil, sampai-sampai tak terasa kalau sudah sampai dirumahku. "Hmm…sudah sampai ternyata….mau mampir ga?" tanyaku dengan senyum kepadanya. "Sudah malam Rain, nanti keluargamu malah terganggu dengan kedatanganku…sepertinya orang rumah sudah tidur semua, lain kali saja yah…" ucapnya serasa tidak ingin menyinggung perasaanku...
Kulihat jam tanganku, ternyata memang sudah pukul 23:12. "Makasih yah Grey sudah antar aku sampe rumah...hati-hati yah...", ucapku sambil melambaikan tanganku kearahnya. Dan dia membalasnya dengan senyum khasnya itu... Akhirnya kubalikan badan, dan saat kumulai melangkahkan kaki ke dalam rumah, tiba-tiba... "Rain, tunggu sebentar…" reflex kuhentikan langkah ini dan kuputar balik badanku, "Ada apa ?" tanyaku. "Hmmm…hal yang tadi ingin kubicarakan sama kamu...Sebenarnya aku..."

"Sreeek…" Tiba-tiba ayah muncul dari balik pintu, "Makasih yah sudah antar Rain..." ucap ayahku kepadanya. "Iya om, sama-sama... maaf yah sampai malam begini..." katanya dengan raut wajah penyesalan."Hmm…ya sudah rain, aku pulang yah...untuk ucapan yang tertunda tadi, akan kubicarakan lain waktu saja...semoga kita masih punya kesempatan lagi untuk bertemu..." ucapnya dengan senyum. Dan saat ini aku masih diam mematung didapannya, dengan perasaan sedih, aku hanya bisa menjawab, "Amin... Baiklah, see you... take care yah..."

Dia pun berlalu, kutunggu hingga sosoknya hilang dari pandanganku, baru itu aku masuk kedalam rumah. Langsung kutuju ruang tidurku, dan kujatuhkan tubuh ini ditempat tidur sambil mencoba menutup mata ini.  namun dengan rasa penasaran yang masih tergantung , hatiku masih berkecamuk dan masih mencoba menerka hal apa yang sebenarnya ingin dia bicarakan kepadaku. 15 menit berlalu...aku masih terjaga, dan saat 30 menit berlalu...

Tanpa sadar...tenyata aku sudah masuk  ke alam bawah sadarku, dan akhirnya malam ini aku tertidur dengan rasa penasaran yang belum kuketahui jawabannya... jawaban yang aku pun tak tahu kapan waktunya semua ini akan terjawab... Hanya Tuhan yang tahu, apa jawaban terbaik dari semua yang ingin kuketahui, namun satu hal yang kuyakini bahwa "Rencana Tuhan selalu Indah....".

November ends... It’s not mean will be the end. To be continue....

Bogor, 15 Desember 2012, 17:53 WIB
Ditemani lagu Angel ~ Sarah McLachlan dan secangkir coklat panas.

Rainy~
email : mysterymy3@gmail.com

*Pesan Rainy~ : Terimakasih telah singgah dan membaca artikel di blog ini, kalau sobat blogger suka sama tulisan ini share ya ke teman-teman yang lain ^_*

5 komentar:

{ Hilaladdiyar } at: 15 Desember 2012 pukul 21.48 mengatakan...

That's a nice story... keep going sis ;-)

{ Rozikin } at: 16 Desember 2012 pukul 01.53 mengatakan...

hmmm...well done, really liked this story, hopefully good ending.

{ Unknown } at: 20 Desember 2012 pukul 16.03 mengatakan...

cit cuitttttt.....


:D<3_(=|-)_♥:D
▄▄▄▄─●●─▄▄▄─▄▄─▄▄▄▄▄▄
─██──██──██▄█───██▄─█
─██──██─▄██─██▄─██
▄██▄█──────────▄██▄▄█
░░░░░░░░░░░░▄▄
░░░░░░░░░░░█░░█
░░░░░░░░░░░█░░█
░░░░░░░░░░█░░░█
░░░░░░░░░█░░░░█
██████▄▄█░░░░░██████▄
▓▓▓▓▓▓█░░░░░░░░░░░░░░█
▓▓▓▓▓▓█░░░░░░░░░░░░███
▓▓▓▓▓▓█░░░░░░░░░░░░░░█
▓▓▓▓▓▓█░░░░░░░░░░░░███
▓▓▓▓▓▓█░░░░░░░░░░░░░░█
▓▓▓▓▓▓█████░░░░░░░░██
█████▀░░░░▀▀███████

{ Unknown } at: 20 Desember 2012 pukul 20.48 mengatakan...

He...he...makasih2 untuk commentnya .....^.*

avicena at: 11 Januari 2013 pukul 16.21 mengatakan...

sambungan nya kapan??
ditunggu ya....

Posting Komentar